(0272) 321936 [email protected]

berpose bersama sapi sebelum mandi

Belajar kehidupan memang tak mudah. Harus dipraktikkan prosesnya, dihayati, direfleksikan, dan selanjutnya diterapkan. Untuk belajar lebih dalam mengenai arti hidup yang sesungguhnya, SMP Maria Assumpta mengadakan kegiatan Live In di desa Bunder, Bandungan, Jatinom, Klaten selama 3 hari 2 malam, mulai hari Kamis 6 April 2017 sampai Sabtu, 8 April 2017. Ada beberapa tujuan yang diadakan dalam live in kali ini, yaitu :

  1. mengasah kepekaan dan kepedulian sosial jiwa kaum muda
  2. belajar tentang nilai-nilai yang masih hidup dalam diri masyarakat desa  (gotong royong, kesederhanaan, persaudaraan, menyatu dengan sesama dan alam di pedesaan)
  3. belajar menerima dan mengasihi orang lain apa adanya, beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada
  4. belajar untuk mensyukuri hidup

Papan nama Kapel Stepanus Bunder yang baru saja dipasang

Anak-anak tiba di lokasi live pukul 09.00 dengan sambutan luar biasa hangat dari warga wilayah Santo Stepanus Bunder. Setelah beberapa sambutan dari perwakilan keluarga asuh yang dilanjutkan oleh serah terima siswa kelas 8 oleh Suster Claudia Dalo OSU selaku kepala SMP Maria Assumpta kepada warga wilayah Stepanus Bunder, anak-anak diajak pulang oleh orang tua asuh masing-masing.

Wilayah Santo Stepanus sendiri merupakan wilayah baru yang berada di paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten. Wilayah ini terdiri dari 3 lingkungan, yaitu lingkungan Yohanes, Ignatius, dan Agnes. Dalam live in kali ini, turut serta Pak Nunu, Pak Singgih, Bu Nita, dan Bu Yuli mendampingi siswa dalam berkegiatan live in selama 3 hari.

Lokasi di sini memang seringkali digunakan untuk kegiatan live in karena kondisi lingkungan yang sangat mendukung. Terkenal dengan sebutan kandang hujan, karena memang sumber air satu-satunya yang ada di desa ini adalah berasal dari air tadah hujan. Air yang digunakan untuk minum, memasak, MCK berasal dari air hujan yang ditampung di dalam bak-bak penampungan air yang berdimensi cukup besar. Setiap rumah memiliki bak penampungan dengan rata-rata ukuran bak penampungan adalah 5 m x 3 m x 3 m. Ketika musim penghujan, bak-bak penampungan akan terisi penuh oleh air, namun ketika musim kemarau tiba, sebagian besar warga membeli air tanki yang harganya juga cuku mahal.

Di desa ini pula dikembangkan “air setrum” yang dikenalkan oleh Romo V. Kirjito Pr, yang dulunya pernah bertugas di paroki kebonarum. Istilah “air setrum” ini mengacu kepada teknik pembuatan air alkali yang menghasilkan air asam dan air basa yang berguna bagi kesehatan warga di wilayah Bunder.

Hari pertama, banyak diisi dengan kegiatan pengenalan lingkungan dan kehidupan sehari-hari di rumah. Sore hari pukul 17.00, warga lingkungan Agnes mengadakan sembayangan APP 2017 pertemuan ke-5. Selanjutnya pukul 19.00 warga lingkungan Yohanes dan Ignatius juga mengadakan kegiatan sembayangan.

belajar bersama dengan adik-adik TK Indriyasana Bunder

Hari kedua kegiatan live in diawali dengan kegiatan kerja bakti di kapel Santo Stepanus. Kebetulan kapel ini juga berdekatan dengan TK Indriyasana Bunder. Ada beberapa agenda yang dilaksanakan dalam kerja bakti kapel, yaitu membersihkan rumput di halaman kapel, membersihkan bagian dalam kapel, memasang papan nama kapel, membersihkan cat pagar di depan kapel. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyambut paskah yang sebentar lagi akan dirayakan.

Bersamaan dengan kegiatan kerja bakti, terdapat beberapa siswa peserta live in yang ikut membantu belajar bersama adik-adik TK Indriyasana. Peserta live in mengajak adik-adik menyanyi dan berjoget bersama sehingga suasana ceria terpancar dari wajah adik-adik TK Indriyasana.

Seusia kegiatan kerja bakti di kapel, dilanjutkan dengan kegiatan di rumah masing-masing. Ada yang membantu memasak di rumah, membersihkan lingkungan rumah, membantu berjualan di warung, mencari pakan untuk sapi, dan ada juga yang bercengkerama dengan bapak ibu pemilik rumah.

aksi vocal group SMP Maria Assumpta

Kegiatan sore diisi dengan jalan salib yang dilanjutkan dengan acara malam perpisahan. Dalam sesi ini, anak-anak mempersembahkan penampilan kesenian, diantaranya gamelan, vocal group, akustik band, tari “Bathok”, tari “Roro Ngangsu”, menyanyi dangdut yang dipimpin oleh ibu Nita, dan tak lupa persembahan terakhir adalah menyanyikan lagu “Mars Serviam”.

Dalam acara ini, Pak Nunu memberikan beberapa kesan selama mengikuti dan mendampingi kegiatan live in. Tak lupa perwakilan umat, Pak Giyanto (Pak Bayan) memberikan kesan mendampingi anak-anak SMP Maria Assumpta. Kebetulan putra pak Giyanto juga merupakan lulusan SMP Maria Assumpta 4 tahun yang lalu. Dan yang terakhir adalah ucapan terima kasih dan sambung rasa dari Suster Claudia OSU.

anak-anak membantu menghaluskan bambu

Hari terakhir kegiatan live, anak-anak sebagian besar melakukan kegiatan di rumah. Ada beberapa anak yang membantu guru TK Indriyasana belajar bersama dengan adik-adik TK, membersihkan kapel dan mencuci piring serta gelas yang malam sebelumnya digunakan untuk kegiatan malam perpisahan, menghaluskan bambu yang akan dibuat menjadi kurungan ayam, memasak, membersihkan lingkungan rumah, memandikan sapi di embung yang kebetulan tidak jauh dari kapel.

Pukul 12.00 tepat, anak-anak pulang kembali ke Klaten. Tak lupa mereka berpamitan haru dengan orang tua asuh yang selama 3 hari ini menjadi orang tua mereka di Bunder, mengajari mereka arti kehidupan yang sesungguhnya.

Akhirnya kami semua bisa belajar sesuatu hal yang baru tentang kehidupan …. Tentang kesederhanaan, kemurahan hati, dan kerendahan hati untuk menerima orang lain. Semuanya itu akan membuat kami semakin mensyukuri kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kami.

 

Terima kasih warga Santo Stepanus Bunder. Tuhan memberkati kita semua