Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia selalu memperingati hari Kartini. Tahun ini, tepat 137 tahun lalu, sosok pahlawan emansipasi lahir di bumi pertiwi Indonesia. Raden Ajeng Kartini, sosok pendobrak kekakuan masyarakat yang memiliki jiwa mulia untuk memajukan harkat dan martabat perempuan Indonesia, yang pada saat itu memang tidak seperti sekarang. Perempuan Indonesia yang pada saat itu dianggap lebih rendah derajatnya dibandingkan laki-laki. Dengan kegigihannya, perempuan Indonesia saat ini mampu berdiri sejajar dengan laki-laki, dan tidak bisa dipandang sebelah mata lagi.
Pada peringatan Hari Kartini edisi kali ini, SMP Maria Assumpta tak mau ketinggalan merayakannya dengan penuh sukacita kegembiraan. Ya, sosok Kartini kurang lebih merupakan pengejawantaan dari Santa Angela yang terlahir kembali di bumi Indonesia. Santa Angela pada jamannya juga merupakan sosok wanita yang gigih dalam memperjuangkan kesetaraan gender bagi perempuan melalui karya-karya yang dirintisnya. Tidak sedikit karya Santa Angela yang berorientasi kepada perempuan, keutuhan rumah tangga, serta pendidikan untuk anak-anak.
Beruntung, Indoneisa dikaruniai seorang R.A. Kartini. Ya, Kartini memang luar biasa. Dan oleh karena jasa-jasanya, Indonesia mampu berkembang menjadi bangsa yang besar saat ini. Begitu tajamnya buah pikiran beliau yang mampu menyadari bahwa bangsa yang besar, lahir, tumbuh, dan berkembang, dari seorang ibu yang luar biasa. Maka, sangat penting bagi seorang perempuan untuk mendapatkan pendidikan, bekal hidup, serta wawasan yang luas sebagai seorang empu dari bangsa ini.
Peringatan Hari Kartini, sampai saat ini, selalu identik dengan pakaian daerah. Oleh karena itu, pada peringatan hari Kartini 21 April 2016 ini, seluruh warga SMP Maria Assumpta (guru, karyawan, serta murid) mengenakan pakaian daerah. Peringatan hari Kartini diawali dengan upacara bendera di lapangan kampus Maria Assumpta. Yang beda dari upacara biasanya adalah seluruh rangkaian kegiatan upacara (perintah oleh pemimpin regu dan pemimpin upacara, pembacaan protokoler upacara, doa, pembacaan riwayat hidup R.A. Kartini, serta amanat) dibawakan dalam bahasa jawa. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Ibu Th. Yuliyanti. Mengapa SMP Maria Assumpta memutuskan untuk menggunakan bahasa jawa dalam rangkaian upacara hari Kartini kali ini ? Bahasa jawa yang penuh dengan nilai-nilai luhur hendak ditanamkan dalam jiwa anak-anak dan diabadikan agar mereka mampu mewariskannya kepada generasi penerus sesudahnya yang akan datang agar tidak punah.
Setelah upacara, dilanjutkan dengan kegiatan berbagai macam lomba. Lomba yang diadakan pun tak kalah semarak. Berbagai macam lomba yang diadakan diantaranya lomba vocal group, lomba merias dan fashion show, dan lomba menyetrika baju, yang kesemuanya diadakan di aula kampus Maria Assumpta. Dan terakir adalah lomba memasak yang diadakan di dapur SMP Maria Assumpta.
Yang mungkin terasa biasa adalah lomba memasak yang mungkin menjadi menu wajib setiap peringatan hari Kartini. Eits…., jangan salah dulu. Lomba peringatan hari Kartini kali ini sangat heboh. Lomba fashion show dan merias merupakan lomba terheboh kali ini. Peserta yang merupakan perwakilan masing-masing kelas, putra dan putri, setelah dipermak habis-habisan, mereka kemudian dipersilahkan untuk berlenggak lenggok di “cat walk” dan setelah itu mereka melakukan ORASI. Ya, betul ….. ORASI. Orasi yang mereka bawakan pun tak tanggung-tangung. SMP Maria Assumpta mengusung tema “Perlunya berpakaian & berpenampilan rapi dan pentingnya melestarikan pakaian daerah. Setiap perwakilan kelas menyampaikan orasinya dengan lantang dan penuh semangat. Bahkan, ada salah satu perwakilan kelas yang membawakan orasinya dalam bahasa jawa. Wow, nuansa kartininya sungguh terasa ….
Ya, inilah Maria Assumpta dengan segala rasa nano-nanonya. Segala pernak pernik yang membuat siswa menjadi kritis, kreatif, dan berjiwa pemimpin ada di sini. Semoga siswa-siswi SMP Maria Assumpta, khususnya siswi Maria Assumpta, mampu menjadi srikandhi yang mampu mengharumkan nama bangsa dan tentunya almamater di masa yang akan datang. R.A. Kartini sudah merintis jalannya, dan biarkan para kusuma bangsa ini yang menyelesaikan jalan perjuangan bangsa Indonesia sampai pada ujung pulau harapan dan kesejahteraan yang ada di seberang sana ….
Salam SERVIAM !!