(0272) 321936 [email protected]

4 Siswa SMP Maria Assumpta akan ke Perancis

Menjadi hadiah yang luar biasa bagi Sekar, Tata, Maura, dan Xander, siswa SMP Maria Assumpta, karena mereka mendapat undangan untuk menjadi duta dari Indonesia memperingati 30 tahun Hari Hak Anak Sedunia. Misi ke Perancis akan dilaksanakan tanggal 9 – 19 Agustus 2019 nanti.

Mimpi tak terduga keempat anak Klaten ke luar negeri bisa terealisasi karena bantuan SPF (Secours Populaire Francais), yaitu sebuah organisasi nirlaba NGO yang berkedudukan di Perancis, organisasi tersebut bergerak dalam bidang sosial, dan menawarkan kesempatan remaja Indonesia untuk ikut serta dalam peringatan 30 tahun Hari Hak Anak Sedunia yang bekerjasama dengan UNICEF.

Pada hari Selasa, 4 Juni 2019, Sekar bersama Tata, Maura dan Xander mengurus visa untuk keperluan keberangkatan ke Perancis. Mereka didampingi orang tua mereka masing-masing dan Suster Tati, juga kak Yunita (leader mereka ketika akan berangkat ke Perancis nanti).

Setelah berkas komplit dan prosedur pembuatan visa selesai, rombongan bertemu dengan Mr. Tiwan [wakil dari SPF/Secours Populaire Francais) dan juga ibu Erlinda istrinya. Anak-anak diberi penjelasan tentang segala kegiatan dan juga proyek-proyek yang akan mereka lakukan di Perancis nanti, juga tujuan dan maksud mengundang mereka.

Pada hari kedua tanggal 5 Juni 2019, sebelum rombongan kembali ke Klaten, mereka melakukan beberapa kegiatan di Jakarta. Pada pagi hari, rombongan mengikuti misa harian di gereja katedral Jakarta, selesai misa mereka bertemu dengan Romo Dhimas yang bergabung dalam pasukan GARDA dari gereja, yaitu sebuah team untuk membantu tujuan sosial salah satunya membantu keamanan dan kelancaran sholat Ied di masjid Istiqlal Jakarta (kebetulan hari itu bertepatan dengan perayaan idul fitri).

Setelah itu anak-anak mengunjungi para suster Ursulin yang sudah tua, sakit dan tidak bisa berkarya lagi di biara Ursula. Setelah kunjungan itu, mereka melanjutkan mengikuti antrian panjang selama 2,5 jam untuk mengunjungi Istana Merdeka untuk mengikuti kegiatan Open House supaya bertemu dengan bapak Presiden RI Joko Widodo.

Banyak hal yang anak-anak dapatkan ketika mengantri, misalnya belajar untuk membiasakan budaya antri, bersolidaritas dengan orang lain, bersabar dan juga melatih fisik. Walaupun akhirnya anak-anak tidak bisa masuk ke Istana Merdeka karena yang mengantri sangat banyak, rombongan cukup puas karena pak Jokowi mengunjungi antrean di halaman Monas untuk menyambut anak-anak dengan semua kehangatan dan sapaan beliau yang sangat akrab.

Pukul 14.00, rombongan kembali lagi menuju Klaten menggunakan moda transportasi bus melanjutkan mimpi dan persiapan menuju ke Perancis.