(0272) 321936 [email protected]

Biasanya, saat situasi sedang normal, siswa kelas 8 SMP Maria Assumpta selalu mengikuti agenda Live In di saat siswa kelas 9 sedang melaksanakan ujian sekolah, namun karena pandemi Covid 19, kegiatan Live In tidak bisa dilaksanakan seperti biasa. Bapak ibu wali kelas 8 bekerjasama dengan tim kesiswaan SMP Maria Assumpta akhirnya mencari formula baru, supaya nilai-nilai dari Live In tetap bisa dilaksanakan dan diedukasikan kepada siswa kelas 8 di tengah situasi pandemi Covid 19 ini.

Selama 2 hari, dari hari Senin, 19 April 2021 sampai Selasa, 20 April 2021, siswa kelas 8A, 8B, dan 8C mengikuti kegiatan Live In di lingkungan sekitar rumah mereka masing-masing. Setiap kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, sudah dibuatkan jadwal secara teratur, mulai dari bangun pagi, sampai istirahat malam (selama 2 hari).

Selama ini, anak-anak terbiasa untuk hidup dengan bergantung kepada orangtua, seperti makanan yang sudah disiapkan oleh orangtua, baju yang sudah dicucikan oleh orangtua, piring yang sudah dicucikan oleh orangtua, bahkan anak-anak jarang yang memiliki kebiasaan membantu pekerjaan orangtua di rumah seperti membersihkan rumah atau mungkin membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Pada jadwal yang sudah diberikan ke anak-anak, mereka diajak untuk disiplin waktu dan mau memberikan waktu mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang mungkin tidak pernah mereka lakukan, seperti misalnya pada hari pertama, anak-anak diajak untuk menyapu dan mengepel lantai rumah, mencuci baju mereka sendiri, mencuci piring, dan bahkan memasak, Menjelang siang, anak-anak dapat melayani diri mereka sendiri untuk makan siang (yang biasanya sudah disiapkan oleh orangtua mereka) kemudian menyetrika baju). Saat sore hari, mereka diberi kesempatan untuk membersihkan halaman rumah. Saat malam hari, anak-anak diminta untuk meluangkan waktu berinteraksi dengan keluarga (yang biasanya anak-anak di rumah sibuk dengan HPnya sendiri), kemudian mereka bisa menggunakan waktu family time dengan nonton TV bersama, ngobrol bersama, atau makan malam bersama. Malam, sebelum tidur, mereka diberi kesempatan untuk menulis jurnal harian kegiatan dan juga refleksi.

Hari kedua, anak-anak diminta olahraga pagi setelah bangun tidur, kemudian membersihkan fasilitas umum yang ada di sekitar rumah (misalnya taman, pos ronda, atau balai pertemuan). Saat menjelang siang, anak-anak diharapkan untuk melakukan kegiatan sosial di luar (sekitar) rumah yang sifatnya membantu tetangga mereka, misalnya menyapu halaman, merapikan pot bunga, membantu tetangga yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Pada intinya ini adalah kegiatan sosial yang dilakukan untuk orang-orang yang ada di sekitar rumah mereka masing-masing. Sore harinya, anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan di luar rumah yang menyenangkan seperti misalnya menyapu halaman, berkebun, menanam tanaman hias, atau merapikan taman di rumah. Saat malam hari, kembali anak-anak diajak untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Dan sebelum tidur, anak-anak kembali diberi kesempatan untuk menulis jurnal kegiatan harian dan juga refleksi.

Dalam refleksinya, anak-anak dipandu untuk menemukan alasan dari pilihan kegiatan yang mereka lakukan, baik di rumah atau di sekitar rumah, bagaimana perasaan yang muncul saat mereka melakukan kegiatan selama Live In, adakah faktor penghambat selama mereka melaksanakan tugas-tugasnya, dan terakhir, nilai kehidupan apa yang bisa mereka dapatkan dan adaptasikan dalam kehidupan mereka selanjutnya.