Aktivitas cuci tangan akhir-akhir ini jadi hal yang kerap dilakukan. Hampir di tempat-tempat umum selalu disediakan hand sanitizer. Wastafel di toilet pun kerap diantre orang-orang yang ingin mencuci tangannya. Bisa jadi dalam hitungan beberapa menit sekali kita bisa mencuci tangan setidaknya 2 kali dengan 6-7 langkah cuci tangan yang tepat.
Barangkali ini bisa dianggap sebagai secuil dampak positif dari antara dampak negatif virus corona. Sebelum ramai Covid-19, cuci tangan bukan kegiatan yang lazim kecuali sebelum dan sesudah makan tanpa sendok.
Kini aktivitas cuci tangan makin digalakkan. Kampanye cuci tangan ditemui baik di media massa maupun media sosial. Bahkan di toilet-toilet umum, terdapat poster petunjuk mencuci tangan dengan benar.
Salah satu wujud kepedulian cinta diri sendiri adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk diri sendiri, dan aktivitas yang mendukung peduli terhadap kebersihan diri sendiri adalah budaya cuci tangan.
Untuk mendukung hal tersebut, SMP Maria Assumpta menyediakan wastafel untuk tempat cuci tangan bagi anak-anak saat akan melakukan aktivitas menyantap bekal makan saat istirahat. Budaya cuci tangan akan semakin efektif dilaksanakan apabila sarana dan prasarana untuk cuci tangan telah disiapkan, salah satunya adalah wastafel di beberapa titik di lingkungan sekolah.
Untuk mendukung ketersediaan air, di lingkungan sekolah juga dibangun beberapa menara tower (tandon) air untuk menyediakan pasokan air bersih di sekolah. 1 tower utama di lapangan dan tower yang berukuran lebih kecil di dekat kelas 8.