(0272) 321936 [email protected]

Pendidikan kepemimpinan sedang dicanangkan di kampus Maria Assumpta. Tahun pertama pelaksanaan pendidikan kepemimpinan, para kusuma bangsa diarahkan menjadi pemimpin yang ramah lingkungan. Kegiatan ramah lingkungan diawali dengan pembiasaan pungut sampah dan meletakkan sampah pada tempatnya. Program berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan menanam sayuran hijau pada polybag. Penanaman sayuran hijau terjadi pada awal Maret. Selama satu bulan, para kusuma bangsa rutin merawat sayuran yang mereka tanam dan di letakkan di green house kampus Maria Assumpta.
Setelah satu bulan, tiba saatnya sayuran siap panen. Kegiatan panen sayuran hijau diawali dengan berdoa bersama, sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan. Kemudian bersama dengan kelompok, para kusuma bangsa menuju green house untuk mengambil polybag sesuai nama siswa dan memanen sayuran yang mereka tanam. Bulan ini para kusuma bangsa memanen sayuran sawi, kangkung, dan bayam (sesuai kesepakatan kelompok ketika menentukan sayur yang mereka tanam). Sayuran hijau yang telah dipanen, sebagian dijual kepada orangtua siswa dan sisanya dibawa pulang beberapa siswa untuk dimasak dan dinikmati bersama di sekolah pada hari berikutnya.
Bagaimana nasib media tanam yang terdapat pada polybag setelah sayuran di panen? Apakah dibuang? Tentu tidak. Tanah dalam polybag diolah kembali (digemburkan) kemudian masing-masing para kusuma bangsa mendapat benih kangkung untuk ditanam kembali. Selain dilatih untuk ramah terhadap lingkungan, melalui penanaman sayuran ini diharapkan para kusuma bangsa sebagai calon pemimpin masa depan semakin berani mengambil keputusan dan jujur terhadap hasil tanaman.