(0272) 321936 [email protected]

Siswa kelas 9 saat ini telah memasuki masa-masa sibuk menjelang pelaksanaan USBN dan UNBK yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi berbagai ujian, bapak ibu guru SMP Maria Assumpta mengajak anak-anak untuk melakukan retret, sejenak menepi dari kesibukan belajar di sekolah untuk membantu anak-anak menemukan makna hidup dan memupuk semangat supaya menjadi pribadi yang semakin kuat dan siap menghadapi tantangan.

Tanggal 22 sampai 26 Januari 2019, dilaksanakan retret bagi siswa kelas 9 yang dilaksanakan di Wisma Maya Kaliurang. Retret dibagi ke dalam dua gelombang untuk menambah keefektivan siswa di dalam menerima materi retret. Retret didampingi oleh para ibu wali kelas, Ibu Yustina dan Ibu Tina, serta tim pastoral, Ibu Angel dan Ibu Rita, dengan dipandu oleh Sr. Vero OSU.

Rangkaian kegiatan Retret dibuka dengan ibadat yang diawali dengan “Pilgrim Dance“. Setelah ibadat pembuka, masuk ke sesi I, yaitu sesi “Disposisi Batin Dengan Membuat Lambang Diri”. Siswa diajak untuk menyadari disposisi batinnya supaya dapat mengikuti retret dengan baik, menyadari perasaan, harapan, dan hambatan untuk bisa mengikuti retret.

Pada sesi malam hari dilaksanakan permainan untuk melatih siswa berani tampil dan berbaur dengan teman-temannya. Dan menutup sesi hari pertama adalah “Solo Night”, siswa diberi kesempatan untuk sendiri hanya bersama Tuhan dengan bantuan cahaya lilin untuk merenungkan perjalanan hidupnya selama ini.

Masuk hari kedua, dibuka dengan ibadat pagi, dan dilanjutkan dengan sesi “Godaan”. Siswa diajak untuk mengetahui dan menyadari kelemahan yang dimilikinya dan merenungkan kembali apa yang menjadi tujuan hidupnya selama ini. Selanjutnya adalah sesi “Kasih Orang Tua”. Siswa diarahkan agar mampu mencari, melihat, dan merasakan nilai-nilai kepemimpin dari orang tua mereka masing-masing. Anak-anak juga diajak untuk merenungka betapa banyak pengorbanan yang sudah diberikan orang tua untuk bisa membesarkan mereka, dilihat dari pengorbanan tenaga, waktu, biaya, dan pikiran. Betapa besarnya cinta orang tua kepada mereka.

Selanjutnya masuk ke sesi “Pernyataan Tobat dan Rekonsiliasi”, memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan setelah menyadari kesalahan dan kerapuhan yang selama ini terjadi dalam hidup masing-masing anak. Sesi hari kedua ditutup dengan Ibadat Cahaya dengan tema “Garam dan Terang Dunia”.

Masuk hari terakhir, diawali dengan Meditasi dan Body Praying, selanjutnya Sakramen Tobat dan seluruh rangkaian kegiatan retret diakhiri dengan Ekaristi.

Selamat berubah menjadi pribadi yang baik untuk anak-anak kelas 9. Tetaplah berkembang di jalan Tuhan.