(0272) 321936 [email protected]

Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang kaku, biasanya untuk membuat keranjang atau perabot. Anyaman seringkali dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, namun serat plastik juga dapat digunakan. Bahan yang digunakan bisa bagian apapun dari tanaman, misalnya inti batang tebu atau rotan atau keseluruhan ketebalan tanaman, seperti misalnya dedalu. Bahan lainnya yang terkenal digunakan sebagai anyaman adalah gelagah dan bambu. Biasanya rangkanya dibuat dari bahan yang lebih kaku, setelah itu bahan yang lebih lentur digunakan untuk mengisi rangka. Anyaman bersifat ringan tapi kuat, menjadikannya cocok sebagai perabot yang sering dipindah-pindah. Anyaman sering digunakan untuk perabot di beranda dan teras. (https://id.wikipedia.org/wiki/Anyaman)

Seni menganyam di yakini sebagai seni warisan leluhur yang belum mendapat pengaruh dari luar. Anyaman berupa perabot rumah tangga banyak kita temukan di sekitar kita sejak jaman dahulu kala sampai dengan saat ini.

Tempat buah, vas bunga, hiasan meja, penutup makanan, adalah beberapa perabot rumah tangga yang berasal dari anyaman.

Sebagai sebuah warisan leluhur seni anyam tentu layak diwariskan ke generasi muda sejak dini, disamping juga faktor ekonomisnya karena bisa diproduksi untuk memperoleh penghasilan.

SD MARIA ASSUMPTA (SD MA)Klaten sudah beberapa tahun ini mengajarkan seni anyam kepada siswa siswa nya melalui kegiatan ekstra kurikuler.

Melalui kerja keras dan belajar tak kenal lelah Siswa SD Maria Assumpta  (mis. Natta dan Dedi) berkali kali menjuarai lomba anyam se wilayah Klaten Tengah (terakhir di 2016 dan akan maju di tingkat kabupaten) Bahkan Natta tahun lalu berhasil meraih juara 2 untuk tingkat Kabupaten.

Di arena lomba , hasil anyaman siswa SD MA sempat dikira buah karya guru nya. Mungkin karena melihat tingkat kesulitan pembuatannya.

“Kejujuran merupakan syarat penting dalam berkarya”

Bukan gurunya yang membuat tapi murni hasil karya siswa.

“Melatih anak belajar anyam butuh kesabaran dan ketekunan” kata ibu Lucia Budi Hastuti Nugroho (Bu Ninuk), guru pendamping SBK .

Mendatangkan ahli anyam / pengrajin anyam yang sudah profesional untuk ikut serta melatih siswa SD MA juga merupakan faktor  pendukung prestasi siswa.

“Sebagai pendamping siswa ,Saya juga membeli buku referensi seni anyam dan belajar langsung ke pengrajin disamping banyak belajar melalui browsing di internet, Bu Ninuk menambahkan.

Yang tak kalah penting , di jaman yang serba digital dan hedonis seperti sekarang ini, mengalihkan perhatian siswa  ke hal hal yang positif merupakan salah satu solusi terhindar dari pengaruh pengaruh negatif.

Ayo belajar menganyam, melatih ketelitian, ketekunan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat