Sore tadi, waktu Sydney, dari sebuah grup percakapan WhatsApp aku mendapat kabar bahwa Bupati Klaten terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) komisi anti rasuah, KPK. Arah kasus dan penyelidikan sendiri belum lagi jelas dan bening karena KPK masih menyelidikinya hingga beberapa waktu ke depan.
Lalu media pun mengarahkan moncong ke kota kelahiranku yang terletak antara Jogja dan Solo itu! Mulai dari televisi nasional Indonesia yang kuakses dari sini, social media, semua bicara tentang Klaten, Klaten dan Klaten!
Menyedihkan?
Barangkali demikian lagipula Si Bupati baru usai dilantik Februari 2016 silam!
Tapi sejatinya aku agak terhibur juga. Karena selain sejenak kita ‘rehat’ dari gaduh soal Ahok, penistaan agama, hingga boleh tidanya mengucapkan Selamat Natal hingga kasus Habib Rizieq, tayangan dan fokus tentang Klaten itu jadi tombo kangen terhadap tanah dan kota kelahiran.
Di antara ramai gelombang bicara soal operasi tangkap tangan tersebut, tiba-tiba aku teringat, eh wakil ketua KPK itu kan juga berasal dari Klaten?
Ya! Pak Alexander Marwata yang adalah wakil ketua KPK itu seorang priyayi Klaten juga, sama denganku. Malah kami sama-sama berasal dari almamater yang sama, Maria Assumpta yang tempo hari kubuatkan situs webnya.
Dan yang lebih menarik lagi adalah, Pak Alex Marwata ternyata pada tanggal 27 Desember 2016 silam pun sedang berada di Klaten karena menurut salah satu kawan beliau hadir dalam reuni akbar Maria Assumpta yang diselenggarakan pada hari itu atau… tiga hari sebelum Si Bupati ditangkap! Berikut adalah fotonya.

Pak Alex Marwata kedua dari kanan hadir dalam reuni akbar Maria Assumpta, 27 Desember 2016. Credit Photo: Markus Hastawa Ari Prasetya
Apakah ini kesengajaan atau kebetulan?
Ah, tentu tak elok untuk mengait-kaitkannya yang penting Pak Alex dan seluruh jajarannya telah dan terus bekerja sekuat tenaga untuk membersihkan Indonesia dari tindak kejahatan korupsi.
Aku lebih tertarik berpikir tentang apa sasmita dibalik semua ini? Apa yang hendak alam katakan kepada kita?
Bagiku ini adalah contoh baik bahwa ketika seorang pejabat diangkat dan diberi wewenang, dimana saja ia berada, pada situasi apapun entah berlibur atau tidak, ia harus tetap waspada dan menjalankan tugas tanpa kenal waktu tanpa kenal tempat.
Kejadian ini juga mengajarkan pentingnya untuk konsisten dan profesional dalam mengelola tugas. Meski berasal dari daerah yang sama, kalau memang ada kasus yang perlu ditangani, tak perlu pandang bulu, tak perlu tebang pilih, hajar dan sikat!
Kemanapun guliran kasus ini mengarah dan apapun hasilnya nanti, aku yang hanya bisa mengamati dari jauh ini berharap supaya Klaten bisa menjadi kota yang kian hari kian bersinar.
Bukan karena kilau uang yang bisa dijadikan bancakan para maling berdasi tapi lebih karena kilau kejujuran dan keutamaan harkat dan martabat warga dan para pemimpinnya.
Dari Klaten kita pukau dunia! Tumenga Tata Anggatra Raharja!
Viva Klatenian!
Tulisan ini adalah kiriman dari Donny Verdian. Seorang IT profesional dan blogger yang tinggal di Sydney. Donny adalah alumni TK Maria Assumpta Klaten